Saturday, August 24, 2019

Apa obat tradisional untuk mengobati penyakit lambung?

Terjadinya gangguan pada lambung utamanya disebabkan oleh ketidakseimbangan faktor agresif dan defensif dalam lambung.
Sumber gambar : Gastrointestinal Disease
Masalah paling umum yang menyebabkan gangguan lambung tidak jauh - jauh kok dari telat makan, meningkatnya jumlah radikal bebas dalam tubuh akibat merokok, penggunaan obat antinyeri (NSAID) yang barbar, kontaminasi bakteriH. Pylorii pada makanan, maupun terlalu banyak ngemil cabai bandot. ( ´ ω ` )ノ
Apabila penyakit lambung yang kamu derita adalah bukanlah salah satu kegawatdaruratan medis [1] , yang ditandai dengan :
  • Rasa nyeri yang tidak tertahankan pada lambung
  • Muntah disertai darah
  • Buang air besar yang hitam dan berdarah
Kamu mungkin masih bisa menggunakan bahan - bahan tradisional untuk meringankan nyeri lambung yang kamu alami, berikut adalah beberapa contohnya :
Sumber tabel Open Access Journals
Dari bahan - bahan tersebut, saya yakin yang paling mudah untuk kita temukan di dapur adalah kunyit (Curcuma Longa) , tapi kalau kamu anaknya hipster dan ogah menggunakan bahan - bahan yang umum, silakan saja jalan - jalan ke negaranya Girls Generation untuk mencari Ginseng Merah Korea.
Gambar ini didedikasikan bagi kamu yang engga tahu kunyit itu seperti apa karena kamu bukan anak baik yang suka membantu orang tua di dapur.
Kunyit diketahui mengandung senyawa curcuminoid yang memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi, serta (masih membutuhkan penelitian lebih lanjut) dapat menghambat pertumbuhan bakteri H. Pylorii penyebab penyakit lambung.
Oh ya, menurut European Medicine Evaluation Agency, ekstrak kunyit aman untuk digunakan maksimal selama 2 minggu, apabila gangguan masih dirasakan setelah melebihi waktu tersebut, sangat direkomendasikan untukmu berkunjung ke Dokter untuk diperiksa. [2]
Terakhir, kita patut waspada karena bahan herbal ini dapat saling berinteraksi, baik dengan sesama bahan herbal maupun dengan obat - obatan yang kita konsumsi. Selalu berkonsultasi dengan Apoteker anda secara langsung sebelum mengkombinasikan bahan herbal dengan obat - obatan.
Btw, jika kamu malas memblender dan memeras sendiri ekstrak kunyit, silakan intip benda ini.[3] Sudah kubuatkan dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Kalau bulan depan penjualan naik, berarti Quora adalah salah satu faktor penunjangnya hahahaha.

Catatan — Saya tidak merekomendasikan untuk menggunakan ramuan tradisional lebih dari obat modern yang sudah terjamin keamanan dan keefektifannya, ingatlah untuk selalu mematuhi petunjuk Apoteker dan/atau Dokter yang anda percayai sebelum memulai suatu regimen pengobatan.
Catatan Kaki

Beberapa obat memiliki tipe "forte" apa maksudnya?


Kuperkenalkan, Indomie Goreng - Forte ( ´ ▽ ` )
Bingung?
Baiklah, setahuku imbuhan -forte dalam farmasi berasal dari kata fortified yang berarti diperkuat atau diperkaya, menunjukkan bahwa suatu sediaan farmasi memiliki kandungan zat aktif yang lebih besar dibandingkan dengan kadar yang terdapat pada sediaan non -forte.
Kembali ke analogi mie instant, obat - obatan forte umumnya diperuntukkan bagi pasien dengan luas permukaan tubuh atau laju metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi normal.
Benaaaar, obat ini digunakan apabila dosis dua tablet kebanyakan, dan satu tablet kurang, persis seperti Indomie Goreng Jumbo, penyelamat kita semua! Ayey!
Betewe, tidak selamanya obat dengan imbuhan -forte pasti lebih manjur dibanding dengan obat non-forte, Dokter dan Apoteker -lah yang lebih paham sediaan mana yang lebih efektif dan aman bagimu.
Begitulaaaaah ~ヾ(・ω・)

Wednesday, August 7, 2019

Apa yang anda ketahui mengenai efek nocebo? Apakah keterkaitannya dengan efektifitas pengobatan hanyalah mitos?

— Penyakit akibat pikiran, fakta atau mitos?
Pernahkah kamu mendengar ada yang berkata bahwa pikiran dan fisik kita itu terhubung satu sama lainnya? Sedikit banyak daku pribadi setuju sekali sih dengan hal ini.
Pikiran negatif memang berpotensi menyebabkan banyak masalah kesehatan, mulai dari yang remeh temeh sampai yang serius.
Apabila kamu pernah mengalami :
  • Mual dan dorongan rasa ingin muntah saat stress dengan pekerjaan? [1]
  • Jantung berdebar yang tidak kunjung selow saat sedang depresi[2]
  • Eksema pada kulit karena kecemasan yang berlebihan karena suatu hal? [3]
  • Padahal setelah diperiksa oleh Dokter ternyata fisikmu sehat - sehat saja?
Kalau beberapa atau semua jawabannya adalah "ya", maka selamat! Dirimu kemungkinan sedang mengalami penyakit akibat gangguan psikosomatis[4]
Bagaimana hal ini dapat terjadi? Apakah itu artinya efektifitas pengobatan mungkin dipengaruhi oleh situasi mental kita? ( ̄▽ ̄)
Stay tune guys!

— Placebo vs Nocebo
Aku yakin kalau dirimu pernah mendengar dan familiar dengan efek plasebo,[5] [6] secara sederhana efek ini adalah peristiwa sembuhnya pasien hanya dengan diberikan obat palsu yang seharusnya tidak akan memberikan efekapapun. Umumnya plasebo digunakan dalam uji klinik suatu obat baru. [7]
Adanya efek ini, menunjukkan bahwa kondisi fisik seseorang dapat dipengaruhi oleh keyakinan dari pasien itu sendiri. Semakin seorang yakin bahwa suatu terapi dapat menyembuhkan penyakit, maka akan semakin efektif pula terapi tersebut bagi dirinya.
Nah, efek plasebo ini punya saudara yang memiliki sifat yang berkebalikandengannya, disebut dengan efek nocebo.
Sumber gambar : The nocebo effect.
Sama seperti placebo yang berasal dari bahasa latin placeō "I will please"istilah nocebo juga berasal dari bahasa yang sama, yaitu noceō "I will harm".
Berkebalikan dengan plasebo yang mungkin memberikan output klinis yang menguntungkan. [8] Efek nocebo merupakan fenomena yang terjadi saat seorang pasien benar - benar mengalami output klinis yang negatif akibat mengantisipasi suatu efek samping obat maupun prosedur klinis yang diinformasikan kepadanya. [9]
Bingung? Baiklah mari kita bawakan contoh konretnya.
  • Suatu grup pasien menjalani tes yang sama persis, perbedaannya adalah sebagian dari mereka diberi tahu bahwa tes tersebut akan menimbulkan rasa sakit (padahal sesungguhnya tidak). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pasien yang mendapat informasi tersebut benar - benar mengalami rasa sakit saat menjalani tes, sementara sisanya tidak.[10]
  • Sebanyak 107 pasien mengikuti suatu penelitian dengan obat finasteride yang digunakan untuk pengobatan penyakit pada prostat, mereka dibagi menjadi dua grup, yaitu grup A yang diberitahu bahwa finasteride dapat menyebabkan disfungsi ereksi (N=55), dan grup B yang tidak diberikan informasi apapun (N=52). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 43.6% pasien pada grup A benar - benar mengalami disfungsi ereksi, sementara hanya 15. 3% dari grup B yang mengalaminya. [11]
  • Seseorang yang sedang mengikuti suatu pengujian klinis terhadap obat antidepresan mencoba bunuh diri dengan mengonsumsi 29 kapsul obat, hingga harus dilarikan ke rumah sakit akibat penurunan tekanan darah yang drastis dan dapat mengancam jiwa. Setelah diberitahu bahwa obat yang dia minum hanyalah kapsul kosong, segera kondisinya kembali normal. [12](saya malu sih kalo jadi orang ini)
Masih bingung? Baiklah, kita gunakan contoh yang paling sederhana saja yah ~ヾ(・ω・)
  • Dirimu sedang pusing dan membeli obat penurun rasa nyeri melalui online. Saat membaca informasi pada kemasan obat, kamu membaca bahwa salah satu efek samping obat tersebut adalah dapat menyebabkan mual (jika dikonsumsi melebihi dosis yang direkomendasikan). Apabila dirimu benar - benar muntah dan mual setelah mengonsumsinya (dalam dosis yang benar), selamat kamu telah terkena efek nocebo.
  • Saat kamu flu, saya memberikan dirimu sebuah pil gula dan mengatakan itu adalah obat flu tetapi dapat menyebabkan kram perut. Jika dirimu benar - benar mengalami kram perut setelah meminumnya, selamat efek nocebo has chosen you.
Intinya nocebo adalah hal buruk akibat suatu intervensi medis yang timbul karena seseorang sudah percaya bahwa hal tersebut tidak terhindarkan dan pasti akan terjadi.

Itulah mengapa self diagnose dengan informasi yang didapatkan dari internet dapat membahayakan yah teman - teman semua. Bayangkan kalau suatu hari dirimu merasa pusing dan mencoba mencari informasi dari internet dan mendapatkan website yang membahas bahwa pusing merupakan salah satu gejala tumor otak.
Pasti kamu akan panik, sehingga pusing yang kamu rasakan justru akan bertambah parah karena mengira bahwa dirimu benar - benar sedang mengidap penyakit berat, padahal sebenarnya pusingmu hanya disebabkan oleh tunggakan kost yang sudah menumpuk selama 3 bulan.

 Kesimpulan
  • Pikiran kita lebih powerfull daripada yang kita ketahui. Terkadang tanpa harus meminum obat kita bisa sembuh dari suatu penyakit (efek plasebo), atau justru malah akan semakin sakit (efek nocebo).
  • Jadilah orang yang selalu positif, ingat selalu bahwa negative thinking bisa merugikanmu, jangan juga jadi orang yang julid dan sambat setiap saat, nanti kamu dibenci ( ´ ∀ ` )ノ
  • Jangan melakukan diagnosa sendiri, besar kemungkinan kamu akan mendapatkan informasi yang menyesatkan.
Terima kasih sudah berkenan membaca, semoga ada manfaatnya.
Catatan Kaki

Apakah tablet Ardium boleh diminum oleh wanita hamil?

Ardium merupakan merek dari suatu obat yang mengandung senyawa bahan alam flavonoid (diosmin yang dikombinasi sinergis dengan hesperidin), dan digunakan untuk meringankan berbagai gangguan pembuluh darah, termasuk didalamnya wasir, pendarahan pada gusi, varieses, dan sejenisnya. [1]
Obat ini diregistrasikan di Indonesia sebagai obat tradisional dengan nomor TL 154 549 161 untuk kekuatan sediaan 500 mg dan TL 162 500 021 untuk kekuatan sediaan 1000 mg.
Sementara itu, obat sejenis dengan kandungan yang sama tercatat sebagai suplemen nutrisi (bukan sebagai obat) di US dan hanya tercatat sebagai Generally Received as Safe (GRAS) [2]akibat kurangnya data klinis
Apabila kita mengacu kepada standar pregnancy category US FDA,[3]maka rekomendasinya adalah :
AVOID USE
Sebenarnya suatu studi dari produk sejenis menunjukkan bahwa untuk pengobatan Internal Haemorrhoids dengan jumlah sampel 50 wanita hamil, produk ini diketahui aman, dan efektif untuk digunakan. [4]
Tidak ada masalah yang teramati pada perkembangan faetus maupun pengaruh terhadap berat bayi yang dilahirkan.
Walaupun begitu, produk mengandung Diosmin tetap tidak diperuntukkan untuk digunakan oleh wanita hamil dan menyusui, kecuali manfaat yang diberikan akan lebih besar dibandingkan resiko terapi yang mungkin akan timbul.
— Kesimpulan
Berkonsultasilah secara langsung dengan Dokter dan Apoteker yang kompeten dan dapat menilai kondisi kesehatan anda secara menyeluruh sebelum mengonsumsi obat ini.
Catatan Kaki