Friday, June 28, 2019

Bolehkah meminum obat dengan jus buah?



Kamu bisa membaca tulisan ini dengan lebih baik setelah kamu mau meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini
Yaaaap bagaimana? Sudah? Beneran yaaaa sudah dibaca?
Yuuuk lanjut ~ヾ(・ω・)

Terdapat beberapa buah atau sayur yang mungkin dapat berinteraksi dengan obat yang kamu konsumsi, dengan mekanisme sebagai berikut :
#1. Gangguan terhadap proses metabolisme tahap pertama di liver (hepatic first pass effect)
Hal ini terjadi akibat penghambatan aktivitas isoenzim [1] sitokrom P450 oleh kandungan zat dalam buah dan sayur tertentu.
Contohnya adalah jeruk bali (grapefruit), [2][3]pomegranate dancranberry,[4]serta anggur.[5]
Sementara itu, salah satu contoh sayuran yang dapat menghambat sitokrom P450 adalah brokoli[6]
Setelah kita membaca tulisan pendahuluan yang tautannya telah daku sertakan di atas, sekarang kita tahu apa yang akan terjadi jika sitokrom P450 ini diganggu kerjanya.
Iya, mereka jadi tidak bisa menetralkan sisa metabolisme obat setelah si obat menyelesaikan tugasnya.
Hal ini meningkatkan toksisitas obat karena akumulasi sisa metabolisme obat didalam tubuh.
#2. Penghambatan p-glycoprotein
Contoh buah yang dapat menghambat p-glycoprotein diantaranya adalah jeruk bali dan mangga [7]
Sederhananya, p-glycoprotein ini adalah semacam pompa yang digunakan oleh sel secara alami untuk mengeluarkan senyawa asing dan senyawa toksik yang berlebih didalam sel, termasuk obat. [8] [9]
Terhambatnya mekanisme pemompaan ini akan menyebabkan akumulasi obat didalam sel, sehingga meningkatkan toksisitas dari obat. [10]
#3. Gangguan terhadap organic anion-transporting polypeptides (OATPs)
Jika dua mekanisme pertama menyebabkan overdosis akibat paparan obat yang berlebihan di dalam tubuh, mekanisme ketiga ini justru akan mengurangi efektifitas dari suatu obat.
Hal ini terjadi akibat penghambatan suatu protein transmembran yang berperan sebagai transporter. Sehingga menghambat perpindahan dari berbagai anion organik untuk dapat melintasi membran sel. [11]
Contoh buah yang menimbulkan interaksi ini diantaranya adalah jeruk [12] dan apel[13]
Ini paparan singkat saja ya, aku tidak tahu obat apa yang kamu konsumsi dan jus apa yang kamu minum. Sebaiknya memang mengonsumsi obat dengan air putih sih, baik itu air hangat maupun air dingin, tidak ada masalah.
Catatan Kaki

Mengapa ketika orang terluka tidak langsung merasa kesakitan?




Kamu baru saja menemukan situasi nyata bagaimana tubuh kita menolong para nenek moyang untuk tetap tenang saat hendak dijadikan camilan oleh mbahnya si mpus di zaman batu dulu ヽ(・∀・)

Sumber gambar : Fight or Flight Response
Ketika kita berada dalam sebuah situasi yang menegangkan dan membuat stress, seperti saat mengalami kecelakaan lalu lintas, menemukan ada sarang tawon sebesar kepala kambing di dapur, dikejar - kejar penagih hutang, maupun saat ̶p̶a̶s̶a̶n̶g̶a̶n̶ ̶m̶e̶n̶g̶e̶c̶e̶k̶ ̶i̶s̶i̶ ̶o̶b̶r̶o̶l̶a̶n̶ ̶w̶h̶a̶t̶s̶a̶p̶p̶, tubuh kita akan mengaktifkan suatu mekanisme "flight or fight".
Mekanisme ini terdiri dari : [1]
  • Meningkatnya denyut jantung.
  • Mengalirnya darah ke otot - otot anggota gerak seperti tangan dan kaki, yang akan mengantarkan sumber energi seperti oksigen dan glukosa untuk respon cepat, baik itu lari atau bertikai.
  • Relaksasi otot saluran pernafasan, sehingga nafas kita akan menjadi pendek - pendek.
  • Meningkatkan kecepatan berfikir, untuk merencanakan bagaimana cara berantem yang efektif atau menentukan rute kabur yang paling cepat.
  • Melebarnya pupil pada mata, sehingga pengelihatan akan semakin jelas dan luas pandangan akan semakin fokus/sempit.
Mekanisme yang disebut dengan adrenaline rush ini diaktifkan oleh serangkaian proses hormonal, melibatkan hormon adrenalin yang diproduksi oleh kelenjar (you guess what) adrenal. [2]Berikut ini adalah tautan menuju jawaban yang menarique mengenai mekanisme kerja adrenalin.
Jika kamu terlanjur mendapatkan damage dari situasi yang membahayakan itu, meningkatnya produksi adrenalin juga akan meningkatkan pembentukan hormon endorfin dari kelenjar pituitari. [3]
Sumber gambar : Endorphins
Endorfin ini akan berikatan dengan reseptor opioid [4] dan memblokir senyawa kimia pada otak (neurotransmitter) yang menyampaikan sinyal rasa sakit ke otak,[5]sehingga menimbulkan efek analgesia yang akan menunda rasa nyeri.
Efek ini sangat penting bagi para tentara yang bertugas di medan perang, rasa nyeri yang tertunda akan memberikan mereka tambahan waktu untuk mencari tempat perlindungan setelah tertembak dan tidak auto guling - guling kesakitanヽ(~_~(・_・ )ゝ
Itulah mengapa obat - obatan analgesia opioid seperti morfin, fentanil, dan petidin umum digunakan dalam perawatan pasien kanker yang mengalami nyeri hebat yang berkepanjangan. [6] Obat - obatan ini memiliki struktur yang dapat berikatan dengan reseptor opioid sehingga menimbulkan efek yang mirip dengan endorfin. [7]
Sumber gambar : Conceptual Academy
Setelah beberapa saat berlalu, periode adrenaline rush ini akan berhenti, kadar adrenalin pada tubuh akan menurun, sehingga produksi endorfin juga akan kembali ke kondisi normal.
Lalu kita akan merasa nyeri kembali (×﹏×)
Catatan Kaki