Kalau membicarakan darah yang membeku, saya kok jadi teringat dengan suatu makanan yah.
Iya, benda ini, namanya marus, saat SMA dulu saya heran, mengapa darah yang dibekukan tidak mencair lagi, saat dioseng - oseng seperti hati ayam atau hati sapi. Tidak seperti margarin yang walaupun berbentuk padat akan mencair saat dipanaskan.
Rasa penasaranku yang kedua adalah dengan rasanya, tetapi yasudah, penasaran biarlah jadi penasaran, karena saya tidak boleh memakannya (¯▿¯)
#1. Mengapa darah dapat berubah bentuk?
Proses berubahnya darah, dari bentuk cair menjadi seperti gel, disebut dengan koagulasi / penggumpalan darah, atau bahasa londo- nya blood clotting.
Mekanisme ini sangat penting, untuk mencegah terjadinya kehilangan darah dalam jumlah besar ketika suatu pembuluh darah mengalami cedera.
Oleh karena itu, saat kita melakukan donor darah, ada perlakuan khusus agar darah kita tidak menggumpal, yaitu dengan menyimpan darah dalam kantung yang berisi substansi anti penggumpalan darah, dan dikocok terus menerus (shake) agar substansi anti penggumpalan darah itu tercampur secara merata. [1]
Hmmmm, lalu dalam tubuh kita siapa yang bertanggung jawab untuk menutup luka yang terbuka?
Mari kuperkenalkan, Platelet - chaaaaan. [2]
Anone! oneesan …Kyaaaaaaaa (>ω<)/
Eh aku bisa jelaskan, gaeeees please-no-judgement OK
Ehm, mari kita lanjutkan.
Kalau kita ingat kembali pelajaran biologi kita saat SMA dulu, secara garis besar, darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah/platelet (trombosit), nah trombosit inilah yang bertanggung jawab dalam mekanisme pembekuan darah dengan menyusun benang - benang fibrin nan panjaaaaaaaaaaang menjadi sebuah struktur serupa jaring.
Proses ini merupakan salah satu bagian dari serangkaian mekanisme yang disebut coagulation cascade.
#2. Coagulation cascade
Coagulation cascade merupakan suatu reaksi berantai, yang terjadi saat platelet mendeteksi adanya luka yang menyebabkan robeknya pembuluh darah, mekanismenya adalah sebagai berikut :
Sumber gambar : [3]
😤 : Baaaaahhh, ga ada gambar yang lebih simpel mas? Kita ini di Quora lho bukan di ruang kelas.😗 : Baiklah, baiklah, keliyan ini banyak mawnya.😤 : Eh! Pembaca adalah raja, awas lho, tiada upvote bagimu nanti.
Baiklah, penjelasan sederhananya itu begini [4] :
— platelet akan teraktivasi oleh faktor pembekuan darah, dan mengalami perubahan struktur dari resting phase menjadi activated phase.
Keberadaan faktor pembekuan darah ini sangat penting ya teman - teman, jika salah satunya tidak ada, maka darah tidak dapat menggumpal sehingga pendarahan yang terjadi akan sukar dihentikan, hal inilah yang diidap oleh pasien Haemofilia. [5]
— setelah teraktivasi, mereka akan mudah melekat satu sama lain untuk membentuk struktur yang akan menutup luka, hal ini disebut dengan primary haemostasis.
— Faktor pembekuan akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) secara lokal, untuk menurunkan kecepatan aliran darah dan mencegah semakin banyak darah yang keluar.
— Teraktifkannya prothrombin menjadi thrombin, oleh faktor pembekuan.
— Thrombin, kemudian akan mengkatalisasi proses perubahan fibrinogen (terlarut dalam plasma) menjadi fibrin (serat yang tidak larut dalam plasma). [6]
Pada tahap ini, anggaplah kita sedang menyusun serat - serat asbes untuk menambal genteng yang bocor.
— Platelet kemudian membentuk suatu struktur serupa jaring dengan benang - benang fibrin, jaring ini akan memerangkap sel darah untuk membentuk suatu gumpalan/clot yang mencegah sel darah lainnya keluar dari pembuluh darah (secondary haemostasis).
— Apabila area yang rusak sudah diperbaiki sepenuhnya, suatu enzim bernama plasmin akan teraktivasi untuk menghancurkan gumpalan darah yang terbentuk. [7] Inilah jawabannya, mengapa darah yang sudah membeku di luar tubuh tidak akan mencair kembali ( ´ ▽ ` )
Kalau pertanyaannya dibalik, kenapa darah di dalam tubuh tidak membeku, sepertinya jawabannya adalah karena adanya faktor anti pembekuan darah di dalam tubuh seperti heparin, [8]dan prostasiklin [9], serta di dalam tubuh, darah selalu dalam keadaan mengalir.
Sampai disini, sebenarnya jawaban pertanyaan ini sudah selesai, tapi saya mau menambahkan sedikit boleh yah?
#3. Penyakit Jantung Koroner [10]
Pada jantung kita, ada suatu arteri utama yang mengalirkan darah pembawa oksigen dan nutrisi, disebut dengan arteri ̶K̶o̶r̶n̶e̶t̶ koroner.
Sumber gambar : Your Coronary Arteries | Cleveland Clinic Health Information
Apabila arteri ini tersumbat, masalah katastropik bisa saja terjadi, yaitu kematian sel - sel jantung otot jantung akibat tidak mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi.
Sumbatan pada arteri koroner umumnya adalah karena plak yang terbentuk akibat akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah mengalami ruptur/pecah.
Platelet kemudian akan membentuk gumpalan darah pada bagian pembuluh darah yang terluka dan menyumbat aliran darah.
Contoh gumpalan darah yang menyumbat arteri koroner, benda sekecil ini bisa menyebabkan kematian? Manusia itu memang aslinya benar - benar rapuh (ノ_<。)
Oh ya teman - teman, sumbatan pada arteri koroner tidak bisa serta merta terjadi, kamu tidak bisa menyalahkan gule dan sate padang berlemaque yang kamu makan kemarin malam jika terkena serangan jantung pada pagi harinya ( ̄_ ̄)・・・
Terima kasih bagi teman - teman yang menyempatkan untuk membaca, maaf tulisannya jadi kemana - mana yah?
Salam dari platelet - chan.
Saya mlipir dulu dari Quora, takut ada ninu - ninu mampir ke rumah.
Catatan Kaki
[1] Conventional blood banking and blood component storage regulation: opportunities for improvement
No comments:
Post a Comment