Saturday, July 27, 2019

Seperti apa mekanisme kerja obat kanker?

Kanker bukanlah penyakit biasa, penyakit yang ditakuti oleh semua orang ini melibatkan banyak sekali faktor yang kompleks. Sampai saat ini pun belum ada obat yang cukup efektif dan aman untuk mengobati kanker.
Karena kanker (most likely) ini juga kita harus mengucapkan sayonara kepada kaori -chan (╥﹏╥)
Selanjutnya, kamu pasti mau tanya mengapa.
Kanker itu sebenarnya adalah sobat kental dengan tumor, mereka sama - sama disebabkan oleh sel - sel yang mengalami kerusakan sehingga dapat menghindari proses kematian yang normal (apoptosis).
Bedanya kalau sifat tumor umumnya adalah benign (jinak) dan tidak akan menyebar kepada organ tubuh lainnya, kanker memiliki sifat malignant(ganas) yang akan secara invasif merusak jaringan di sekelilingnya karena dapat menyebar melalui sistem peredaran darah dan sistem limfatik (metastasis). [1]
Proses penyebaran kanker inilah yang menjadi penyebab utama kematian pasien kanker.

Sebenarnya, cara terbaik untuk mengobati kanker adalah dengan menjauhi seluruh faktor pencetus perubahan susunan DNA, yang menyebabkan sel tubuh kita menjadi sel kanker. Seperti tidak merokok, rajin berolahraga, membatasi junk food, selalu menggunakan sunblock dan sebagainya.
Tetapi kalau sudah terkena kanker, ya sudah terlambat, yang bisa kita lakukan tinggal bagaimana mencegah sel kanker ini menyebar ke bagian tubuh lain dan membunuh mereka hingga tidak bersisa.
Pada saat inilah pasien kanker memerlukan terapi.
Ilustrasi[2]
Apakah teman - teman tahu kalau terapi kanker tidak hanya dilaksanakan menggunakan obat (kemoterapi)?
Sedikitnya ada tujuh metode pengobatan kanker yang ada sampai saat ini (atau setidaknya segitu yang saya ketahui hahahaha), yaitu operasi, radiasi, kemoterapi, immunoterapi, ̶a̶i̶r̶ ̶k̶e̶n̶c̶i̶n̶g̶ ̶o̶n̶t̶a̶, terapi dengan penanda (marker), dan terapi hormon.
Tapi karena judul pertanyaan ini adalah mekanisme kerja obat kanker, yang lain - lain itu kita kesampingkan dahulu yah.

Ada banyak sekali obat kemoterapi/sitotoksik/antineoplastik dan apalah - apalah sebutan lainnya, baik dalam bentuk sediaan tunggal maupun kombinasi untuk mengurangi efek samping atau untuk meningkatkan efektivitaspengobatan.
Obat - obatan ini memiliki struktur molekul yang berbeda - beda, rute dan cara penggunaan yang berlainan, jenis kanker yang dapat diobati juga berbeda - beda, dan tidak ketinggalan, efek samping yang bermacam - macam dan sulit untuk diprediksi.
Proses perkembangan dan perbanyakan sel kanker secara umum sama seperti sel normal, sama - sama terdapat berbagai fase dalam proses pembelahan sel.
Sumber gambar : McGraw-Hill Medical
Tahap - tahap inilah yang akan dihambat oleh obat kemoterapi, setiap obat dapat bekerja pada tahap siklus sel yang berbeda, tergantung dari jenis kankernya.
Satu hal yang perlu diingat, karakteristik dari sel kanker adalah dapat membelahlebih cepat dibanding sel yang normal. Pada kemoterapi konvensional, hal inilah yang dijadikan parameter oleh obat untuk membedakan sel kanker dan sel normal.
Masalahnya, obat ini kan suatu benda mati, mereka tidak bisa menghidupkan google maps apabila tersasar di dalam tubuh kita. Hal tersebut akan menimbulkan berbagai macam efek samping yang tidak diinginkan.
Sel yang umumnya secara tidak sengaja dibunuh oleh obat kanker adalah sel yang dapat membelah diri dengan cepat seperti sel sumsum tulang belakang yang membentuk sel darah, folikel rambut, maupun sel - sel pada saluran pencernaan dan sistem reproduksi, serta tidak menutup kemungkinan sel penyusun jaringan dan organ lain juga dapat dibunuh oleh obat kanker.
Baiklah cuap - cuap pendahuluanku rasanya sudah cukup yah, berikut ini adalah beberapa jenis obat kanker yang ada di pasaran diantaranya :
#1. Agen pengalkilasi
Agen pengalkilasi seperti cisplatin, klorambusil, dan oksaliplatin menghambat pembelahan sel kanker dengan merusak susunan DNA yang telah mengalami mutasi genetik.
Secara mudahnya, DNA ini adalah cetak biru (blueprint) untuk seorang tukang agar memasang batu bata pada posisi yang sudah ditentukan, apabila cetak birunya acak - acakan karena mutasi, tentunya si tukang akan menyusun batu batanya dengan berantakan dan bangunan yang tadinya dimaksudkan menjadi rumah malah menjadi pos ronda.
Daripada menghabiskan sumber daya dalam tubuh kita, lebih baik dihancurkan saja cetak birunya sehingga pos ronda itu tidak akan terbangun.
#2. Antimetabolit
Teman - teman masih ingat tidak pelajaran biologi saat SMA? Kalau DNA dan RNA tersusun atas berbagai basa nitrogen? Basa nitrogen dua karbon (adenin dan guanin) adalah purin, sedangkan basa cincin nitrogen satu karbon (timin dan sitosin) adalah pirimidin.
Antimetabolit seperti 5-flourourasil (antagonis pirimidin), 6-merkaptopurin (antagonis purin), dan methrotreksat (antagonis folat) akan membunuh sel kanker dengan menghambat pembentukan molekul penyusun materi genetiknya.
Salah satu contoh dari antimetabolit adalah methrotreksat (MTX), dengan mekanisme kerja sebagai berikut :
Tubuh kita memerlukan asam folat untuk memproduksi materi penyusun DNA. Akan tetapi, asam folat yang berperan dalam reaksi biosintesis ini harus diproses dulu oleh tubuh menjadi bentuk aktifnya yaitu tetrahidrofolat.
MTX membunuh sel kanker dengan menghambat konversi dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat. Hal ini terjadi karena MTX memiliki struktur molekul yang komplementer untuk "menggoda" enzim dihidrofolat reduktase (DHFR) agar mau berikatan dengan dirinya ketimbang berikatan dengan dihidrofolat.
Sumber gambar Competitive Inhibitor
Iya, dalam dunia biokimia dan obat - obatan juga ada istilah pelakor.
#3. Topoisomerase inhibitor
DNA tersusun atas miliaran informasi yang disimpan dalam gulungan yang sangat rapat (supercoiled) sehingga muat untuk disimpan di dalam inti sel.
Agar untai DNA ini dapat disalin, struktur ini harus dibuka dulu untuk sementara oleh enzim bernama helikase. Dengan pengandaian kasar, kita bisa katakan kalau helikase ini fungsinya sama seperti retsleting celana kita.
Nah, saat helikase membuka untai DNA, akan terbentuk suatu ketegangan/tension pada bagian DNA yang terbuka (DNA replication fork). Tegangan ini akan distabilkan oleh enzim topoisomerase agar untai DNA tidak putus selama proses penyalinan.
Itulah yang dikerjakan oleh obat kanker golongan topoisomerase inhibitor, mereka mengganggu kerja topoisomerase sehingga untai DNA yang terbuka menjadi tidak stabil dan pada akhirnya putus.
#4. Penghambat mitosis
Obat kemoterapi yang termasuk golongan ini diantaranya adalah vinblastin, vinkristin, dan paclitaxel.
Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat proses pembelahan sel pada tahap metafase agar tidak dapat memasuki tahap selanjutnya yaitu anafase, dimana suatu struktur seperti tali imajiner bernama tubulin akan berperan untuk menarik kromosom kepada masing - masing sel yang baru terbentuk.
Supaya lebih mudah, cukup bayangkan dirimu dan temanmu sedang bermain tarik tambang, tetapi tali yang kamu gunakan diikat pada bagian tengah dengan sebuah pohon jambu. Kamu tidak akan pernah bisa menarik tali itu mendekati dirimu.
Sama halnya dengan mekanisme penghambat mitosis, kromosom yang telah terbentuk tidak akan pernah bergerak menuju sel yang baru terbentuk, sehingga sel kanker akan mati.

Mungkin hanya itu yang bisa kubagikan untuk saat ini.
Terima kasyiiiii!
Catatan Kaki

No comments:

Post a Comment