Saturday, July 27, 2019

Bagaimana cara menghancurkan batu ginjal?

Sebenarnya, tidak ada seorang pun yang dapat menjawab pertanyaan terkait batu - batuan dengan lebih baik daripada beliau dibawah ini.
Apa daya, beliau sudah tiada karena di snap oleh Iron Man.
Kalau begitu, terpaksalah sementara ngobrolnya dengan diriku sahaja yang hanya ampas ini, semoga jawaban ini akan nyaman dan mudah untuk dibaca yah guys ( ´ ▽ ` )

Batu ginjal adalah suatu endapan keras yang terbentuk didalam ginjal dan tersusun atas berbagai macam senyawa, seperti garam atau mineral.
Penyebab timbulnya batu ginjal ini sangat beragam, salah satunya adalah kebiasaan menahan buang air kecil dan malas minum, remeh temeh kan? tapi bisa menjebol kantong atau plafon asuransi jika ginjal kita sampai bermasalah.
Kurangnya asupan air menyebabkan kepadatan material terlarut dalam urin akan meningkat, sehingga batu ginjal akan terbentuk akibat mineral pada urin membentuk ikatan satu sama lain dan pada akhirnya akan membentuk kristal.
Sebenarnya, ada banyak kasus pembentukan batu ginjal yang tidak disadari oleh penderitanya. Hal ini terjadi karena ukuran si batu yang terbentuk masih sangat kecil sehingga mudah untuk dibuang melalui urin.
Masalah baru akan dirasakan oleh penderita apabila ukuran batu yang akan dikeluarkan melalui saluran kemih lebih besar dibanding dengan diameter saluran tersebut (umumnya lebih besar dari 10 mm), gejala yang akan dirasakan seperti:
  • Rasa sakit yang hebat pada bagian tertentu (つω`。)
  • Pendarahan saat berkemih (hematuria)
  • Berkurangnya volume urin (disuria) karena si batu menyumbat saluran kemih
  • Komplikasi maupun infeksi saluran kemih (UTI)
Nah, apabila gejala - gejala seperti itu muncul, segeralah berkonsultasi kepada Dokter yang berkompeten di bidangnya.
Akan tetapi, sekadar untuk pengetahuan umum, berikut ini adalah beberapa metode yang bisa dilakukan untuk membantu maupun mempercepat proses penyembuhan.

#1. Analgesik dan Antiinflamasi
Apabila batu yang terbentuk masih dalam taraf yang aman (benign), pada umumnya Dokter akan memberikan keputusan untuk menunggu batu ginjal untuk keluar dengan sendirinya
Dalam periode menunggu ini, jika pasien merasa nyeri, obat pereda nyeri dan anti peradangan seperti Ibuprofen atau Natrium Diklofenak, maupun Celexocib bagi pasien yang memiliki resiko tukak lambung dapat diberikan untuk meningkatkan kenyamanan pasien.
Apabila pasien merasakan nyeri yang amat sangat, dengan berbagai pertimbangan, Dokter mungkin akan memberikan Analgesik Opioid.
#2. Penghambat reseptor alfa
Apabila neurotransmitter adrenaline/epinephrine dihalangi agar tidak berikatan dengan reseptor alfa, efek yang akan muncul adalah relaksasi otot polos.
Efek ini bisa dimanfaatkan untuk melebarkan diameter saluran kemih, sehingga memudahkan batu ginjal untuk keluar dengan sendirinya. [1]
Contoh alfa bloker yang umum digunakan untuk memudahkan pengeluaran batu ginjal karena memiliki sifat yang selektif (tidak memberikan banyak pengaruh pada reseptor lain selain reseptor target) adalah Tamsulosin, walaupun digunakan secara off label, karena ini sebenarnya adalah obat yang ditujukan untuk pengobatan penyakit pembesaran prostat.
Dengan teori yang sama, yaitu melebarkan saluran kemih, beberapa golongan obat lain seperti penghambat kanal kalsium (nifedipine), kortikosteroid, maupun penghambat fosfodiesterase-5 (Vardenafil), juga banyak diteliti efektifitasnya untuk membantu mengeluarkan batu ginjal, akan tetapi penghambat alfa tetap menjadi alternatif yang terbaik. [2]
#3. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
Apabila batu ginjal membandel dan tetap tidak mau keluar walaupun sudah dibantu dengan obat - obatan, Dokter dapat menggunakan prosedur yang lebih agresif untuk mengenyahkan batu tersebut.
Apabila batu yang hendak dienyahkan masih berukuran kurang dari 20 mm, batu tersebut masih mungkin untuk dihancurkan tanpa operasi.
Prosedur Lithotripsy untuk menghancurkan batu ginjal (maupun batu pada bagian tubuh lain seperti empedu) memanfaatkan gelombang kejut (shockwave) untuk menghancurkan batu menjadi fragmen yang lebih kecil, sehingga dapat dikeluarkan bersama dengan urin. [3]
#4. Ureterorenoscopy (URS)
Apabila batu yang terbentuk lebih besar dari 20 mm, dan ESWL tidak mampu memecahkannya dengan efektif, Dokter akan menggunakan metode ini untuk menghancurkan batu ginjal yang tertinggal.
Dengan metode URS, Dokter akan memasukkan suatu instrumen khusus melalui saluran kemih dan kandung kemih. Batu yang ditemukan kemudian akan dihancurkan secara mekanis atau menggunakan laser. [4]
#5. Percutaneous Nephrolithotripsy (PCNL)
Apabila seluruh terapi non invasif gagal akibat batu yang terlalu besar atau terlalu banyak, Dokter akan merekomendasikan prosedur penghancuran batu melalui sayatan kecil pada bagian belakang tubuh.
Sebelum prosedur dilaksanakan, Dokter akan melakukan pengujian pada sampel darah dan urin pasien untuk mengetahui apakah ada infeksi atau tidak.
Pasien kemudian akan menjalani prosedur CT Scan, ultrasound, atau x-ray untuk memastikan dimana posisi batu yang tepat, hal ini penting karena prosedur PCNL harus dilaksanakan se-non invasif mungkin.
Sama seperti prosedur URS, batu ginjal juga akan dihancurkan secara mekanis atau menggunakan laser.

Satu pesan terakhir sebelum aku menutup jawaban ini, jangan lupa minum air mineral secara rutin ya guys! Bawa tumblr kemanapun dirimu pergi, ramah lingkungan, sehat dan hemat ~ヾ(・ω・)
Catatan Kaki

No comments:

Post a Comment