Wednesday, September 18, 2019

Apa yang terjadi jika perempuan mengonsumsi viagra (obat kuat lelaki)?

Berdasarkan US FDA,[1] indikasi resmi Viagra (sildenafil sitrat) adalah untuk mengobati disfungsi ereksi. Disinilah muncul banyak miskonsepsi pada masyarakat, bahwa fungsi sildenafil adalah untuk meningkatkan gairah seksual.
Padahal yang dilakukan oleh sildenafil hanyalah merelaksasi jaringan otot polos sehingga akan lebih banyak volume darah yang mengalir.
Sebagai obat golongan penghambat fosfodiesterase-5, fungsi sildenafil yang lain adalah :
#1. Hipertensi Paru (Pulmonary Hypertension)
Saat ini sildenafil dipasarkan dengan merek dagang Revatio [2] untuk mengobati hipertensi pada pembuluh darah paru, suatu kondisi medis yang tidak umum.
Karena mekanisme kerjanya yang dapat mengurangi tekanan pada pembuluh arteri paru, sildenafil dapat juga digunakan untuk membantu meningkatkan kemampuan untuk beraktivitas di area minim oksigen, [3] seperti di puncak gunung. Sebelum mencobanya, konsultasikan dulu kepada Dokter/Apoteker kepercayaanmu dulu yah.
#2. Sindrom Raynaud [4]
Pada populasi tertentu, paparan terhadap lingkungan yang dingin dapat menciutkan pembuluh arteri perifer yang memberikan suplai darah ke tungkai dan jari, manifestasi klinis yang dapat teramati dengan jelas adalah ujung - ujung tangan dan kaki menjadi pucat, terasa dingin, dan nyeri. [5]
Selain itu, sildenafil juga dapat digunakan untuk mengobati gangguan kardiovaskuler lain.
Itu kan yang dirimu maksud? Semoga menjawab pertanyaan yah!

Hohoho, aku yakin rasa penasaranmu belum terjawab hanya dengan jawaban diatas. Benar, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sildenafil juga memiliki efek kepada perempuan. [6]
Secara sederhana, pada otot polos molekul nitrous oxide akan mengaktivasi enzim guanylate cyclase, yang akan mengkonversi guanosine triphosphate menjadi cyclic guanosine monophospate. Benda yang saya sebut terakhirlah yang berfungsi untuk menyebabkan relaksasi jaringan otot polos, fungsi sildenafil adalah untuk mencegah cyclic guanosine monophospate ini terdegradasi menjadi metabolit inaktif.
Apabila mekanisme ini aktif, pembuluh darah akan mengalami pelebaran (vasodilatasi) sehingga akan meningkatkan aliran darah kepada organ genital, baik kepada penile corpora cavernosa pada pria maupun kepada clitoris dan labia minora pada perempuan, meningkatnya aliran darah juga diduga dapat meningkatkan proses pelumasan pada organ genital perempuan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sildenafil memang memiliki efek untuk mengatasi gangguan seksual pada perempuan. [7] [8]
Akan tetapi, gangguan seksual perempuan merupakan suatu kondisi medis yang kompleks. Evaluasi terhadap fisiologi organ genital, psikologis, dan riwayat medis pasien harus dilakukan secara menyeluruh untuk dapat mengidentifikasi secara spesifik gangguan apa yang melatarbelakangi serta tipe gangguan seksual yang terjadi.
Oleh karena itulah, untuk saat ini penghambat fosfodiesterase-5 seperti sildenafil sitrat belum direkomendasikan sebagai pilihan pertama untuk mengatasi gangguan seksual pada perempuan.
Catatan Kaki

No comments:

Post a Comment