Wednesday, September 18, 2019

Seperti apa masker yang bisa digunakan untuk melindungi pernafasan seperti saat kebakaran hutan di Riau?

Setelah beberapa saat ber - haha - hihi mencari stok meme di Twitter, saya menyadari bahwa tagar yang menjadi trending topic adalah #karhutla dan #RiauDibakarBukanTerbakar.
Terbakarnya lahan gambut di Sumatera sebenarnya bukan hal baru sih, dari tahun ke tahun masalahnya belum dapat tertangani.
Tapi tahun ini nampaknya kondisinya gawat pisan euy.


Kabutnya persis pisan seperti di Lembang, tapi pasti tinggal disana terasa panas dan pengap
Saya mencoba mencari informasi di medsos kesayangan kita semua, [1] setelah membaca beberapa thread terkait kondisi teman - teman kita disana, ternyata tempat itu saat ini memang sudah tidak aman untuk dihuni.
Sejak tanggal 1 hingga 12 September 2019, menurut Dinkes Kota Pekanbaru dari 21 unit puskesmas yang ada, jumlah penderita ISPA di kota tersebut adalah 1.520 orang.
Jelas saja, jumlah partikulat sebanyak itu bisa menyebabkan peradangan pada paru (bronkitis) [2] apabila tidak dimitigasi.
Untuk mencegah masuknya partikulat ke dalam saluran pernafasan, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan masker.
Pertanyaannya adalah, apakah semua masker sama saja efektifitasnya? Jenis masker apa yang paling sesuai dengan kondisi disana?

—Masker N95
Seperti namanya, masker ini mampu memberikan perlindungan terhadap 95% dari partikulat halus berukuran sama atau lebih dari 0.30 mikron pada udara karena memiliki pori - pori yang lebih kecil dibandingkan masker konvensional.
Karena telah terstandarisasi oleh NIOSH [3] dan NPPTL,[4] masker jenis ini juga digunakan oleh operator dan supervisor saya di Industri Farmasi pada beberapa area yang berpotensi menghasilkan debu, seperti tahapan penimbangan bahan baku farmasi, tahapan pencampuran, maupun tahapan pencetakan tablet.
Berarti masker N95 adalah solusi terbaik untuk menghindari penyakit akibat kabut asap dong yah?
Kenyataannya, engga juga.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan masker ini, agar pengguna terhindar dari efek samping maupun ketidaknyamanan.
Pertama, masker N95 tidak diperuntukkan bagi anak - anak, sebaiknya hanya digunakan di luar ruangan, dan tidak disarankan untuk digunakan lebih dari 8 jam atau digunakan kembali (reuse).
Kedua, pengguna masker N95 harus melalui individual fit test untuk memastikan masker dapat terpasang dengan baik.
Hal ini sangat penting karena apabila masker tidak pas, bukan hanya kemampuan proteksinya tidak maksimal yang menjadi perhatian.
Ukuran pori - pori yang lebih kecil berpotensi menyebabkan kesulitan bernafas bagi populasi tertentu seperti anak-anak, ibu hamil, orang tua dan lansia, maupun pada orang dengan kondisi medis tertentu misalnya pasien kardiovaskuler maupun pasien penyakit paru kronis.
Konsultasikan dahulu dengan Apoteker atau Dokter anda apabila hendak menggunakan masker jenis ini dalam aktivitas sehari - hari.
Video di atas adalah tutorial penggunaan masker N95 yang benar.
—Masker bedah konvensional (surgical mask)
Masker bedah sebenarnya memilih tujuan sebagai pelindung fisik bagi pengguna terhadap berbagai bahan berbahaya yang mungkin terciprat ke arahnya, seperti percikan darah maupun cairan tubuh lainnya.
Selain itu, masker bedah juga berfungsi untuk mencegah tersebarnya bibit penyakit dari pengguna kepada lingkungan disekitarnya.
Sebenarnya masker bedah tidak didesain untuk mencegah terhirupnya partikulat pada udara, akibat ukuran pori - porinya yang besar dan tidak rapatnya masker bedah dengan wajah pengguna.
Karena itulah, kemampuan masker jenis ini untuk menyaring partikulat pada kabut asap sangat bergantung kepada tipe material yang digunakan untuk membuat filter masker tersebut.
Masker kain
Tidak jauh berbeda, masker jenis ini juga kurang dapat diandalkan untuk menyaring partikulat halus dari udara seperti masker bedah.
Perbedaannya hanyalah masker jenis ini dapat dicuci untuk dipergunakan ulang (non-disposable).

Kesimpulan
Apabila di luar ruangan :
—Sebisa mungkin gunakan masker N95, pastikan masker telah digunakan dengan benar dan rapat serta tidak ada kebocoran.
—Kurangi aktivitas di luar ruangan bagi populasi tertentu yang tidak dapat menggunakan masker N95 karena satu dan lain hal.
Apabila di dalam ruangan :
—Gunakan masker kain atau masker bedah konvensional.
Pastikan bahwa anda memperbanyak konsumsi air putih, buah, sayuran, dan makanan bergizi lainnya, serta jangan lupa untuk menutup saluran dan penampungan air, untuk mencegah terkontaminasinya sumber air oleh partikulat dari udara.

Saat ini ada beberapa crowdfunding, yang menginisiasi pembelian masker N95 bagi teman - teman kita yang terdampak kabut asap di Sumatera dan Kalimantan seperti pada tautan berikut ini :
Catatan Kaki

No comments:

Post a Comment