Hati, selain enak untuk disate dan dijadikan teman makan bubur ayam, ternyata memiliki fungsi yang banyak dan penting untuk menjaga kita tetap hidup, sampai saat ini diketahui ada lebih dari 500 fungsi liver dalam tubuh manusia [1] .
Salah satu fungsi hati yang diketahui oleh banyak orang adalah untuk menawarkan racun dalam tubuh kita.
Sumber gambar : Detox-Food-Plan-Comprehensive-Guide
Bagaimana caranya?
Yuk kita bahas *cracks knuckles*
Hepatic metabolism adalah serangkaian mekanisme enzimatis yang terjadi pada hati, untuk mengubah senyawa asing yang berbahaya (seperti racun dan obat - obatan) menjadi senyawa kimia lain yang kurang berbahaya.
Proses metabolisme ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
Tahap awal (first pass)
Tahapan ini melibatkan enzim - enzim yang termasuk kedalam golongan besar sitokrom P450 [2] , yang berfungsi untuk mengkatalisis berbagai macam proses untuk mengubah suatu senyawa asing menjadi bentuk yang lebih polar melalui modifikasi gugus fungsi (-OH, -SH, -NH2) sehingga mudah untuk dikeluarkan bersama urin.
Akan tetapi, adanya hepatic first pass effect juga merupakan salah satu alasan diformulasikannya beberapa obat dalam bentuk non - oral, karena terdapat dua kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu : enzim pada hati dapat menginaktivasinya (karena perubahan struktur senyawa akan menghilangkan fungsi awal senyawa tersebut), atau malahan mengkonversinya menjadi senyawa lain yang aktif/lebih berbahaya [3] (contohnya N-acetyl-p-benzoquinone imine, merupakan hasil metabolisme yang bersifat hepatotoksik dari parasetamol).
Ada banyak sekali enzim yang termasuk keluarga sitokrom P450, proses yang terjadi juga lebih banyak lagi, melibatkan reaksi oksidasi, reduksi, dan hidrolisis, salah satu contohnya adalah Warfarin yang dimetabolisme oleh CYP2C9 menjadi bermacam - macam turunannya yang tidak aktif secara farmakologis dan lebih mudah larut dalam air.
Tahap kedua
Jika pada tahap awal dilakukan modifikasi gugus fungsi, pada tahap kedua, metabolit intermediet yang dihasilkan melalui metabolisme tahap satu akan dikonjugasikan dengan berbagai spesies bermuatan oleh berbagai macam enzim[4], contohnya :
- Sulfotransferase , menambahkan gugus sulfur untuk mendetoksifikasi dan meningkatkan kepolaran dari berbagai senyawa, seperti fenol dan asetaminofen (parasetamol).
- Glutathione S-transferase, mengkatalisis proses konjugasi suatu substrat dengan antioksidan glutathione, senyawa toksin dalam bentuk terkonjugasi dengan glutathione akan dinonaktifkan dengan cara dihambat kemampuannya untuk berinteraksi dengan protein (dalam hal ini adalah reseptor) dalam tubuh, contoh toksin yang diinaktivasi dengan mekanisme ini adalah berbagai pestisida seperti organofosfat, dan senyawa karsinogen.
- Glucuronosyltransferase , mengkonjugasikan suatu gugus uridine diphosphate glucuronic acid untuk mendetoksifikasi dan meningkatkan kepolaran dari berbagai senyawa.
Tidak seperti pada metabolisme tahap pertama yang berpotensi menghasilkan suatu senyawa yang mungkin lebih berbahaya, mekanisme konjugasi ini akan menyebabkan penambahan bobot molekul (BM) dari metabolit intermediet yang diproses, dan menghasilkan produk akhir yang tidak aktif secara farmakologis.
Tahap ketiga (ekskresi)
Sumber gambar : Hepatic Biotransformation
Pada tahap ini terjadi modifikasi lebih lanjut oleh berbagai proses yang rumit, senyawa - senyawa asing yang telah larut dalam air kemudian akan dibuang melalui urin dan melalui cairan empedu yang memberi warna kecokelatan pada feses.
Selesai yeay! Semoga sudah cukup to the point dan tidak bertele - tele.
Terima kasih sudah berkenan membaca.
Catatan Kaki
No comments:
Post a Comment