Hal itu terjadi karena nilai tekanan uap [1] (vapor pressure) yang diterima oleh fasa cair dari Alkohol cukup tinggi (59 mmHg pada 25C). Hal ini menyebabkan molekul alkohol lebih mudah untuk lepas ke udara (volatile) dibandingkan dengan cairan lain, seperti air (24 mmHg pada 25C). Tekanan uap ini akan mempengaruhi titik didih suatu senyawa.
Tekanan uap dihitung berdasarkan tekanan yang dihasilkan oleh sejumlah molekul yang lepas pada perbatasan muka antara fasa cair dengan udara pada wadah tertutup.
Tekanan uap itu dapat dianalogikan sebagai tangan kita yang menekan suatu wadah berisi bola, semakin kuat kita menekan bola dalam wadah itu, maka akan semakin banyak pula bola yang tumpah keluar dari wadah.
Selain temperatur dan ketinggian tempat dimana cairan itu berada, hal yang mempengaruhi nilai vapor pressure, adalah sifat alami dari senyawa itu sendiri.
Dalam proses penguapan, “bola - bola molekul” ini bukannya “tumpah”, tetapi akan berpindah dari fase likuid ke fase gasnya.
Suatu senyawa dengan molekul yang terikat dengan kuat satu sama lain (seperti ikatan hidrogen), akan lebih sulit untuk menguap, nah kalau yang ini analoginya adalah “bola - bola” tadi direkatkan dengan lem, jadi tidak akan “tumpah” dari wadahnya.
Catatan Kaki
No comments:
Post a Comment