Friday, March 29, 2019

Penyakit apa yang bisa pulih karena efek plasebo?

Plasebo merupakan suatu aktivitas administrasi suatu sediaan obat (baik berupa tablet, kapsul, maupun sirup) yang tidak mengandung bahan aktif farmasi, sehingga secara teoritis tidak akan memiliki efek apapun, seperti contohnya interaksi terhadap suatu reseptor maupun kemampuan untuk membunuh organisme penyebab penyakit di dalam tubuh.
Plasebo sering digunakan oleh peneliti untuk mengetahui efektifitas suatu obat, apakah perbaikan yang muncul pada pasien atas suatu gejala penyakit ditimbulkan oleh bahan aktif obat yang diberikan atau hanya sugesti dari pasien itu sendiri.
Penyakit yang dapat diobati atau diringankan gejalanya dengan placebo adalah penyakit yang berhubungan dengan keseimbangan neurotransmitter didalam otak manusia, sebagai contohnya adalah efek plasebo pada penyakit parkinson, yang merupakan suatu penyakit kronis yang disebabkan oleh defisiensi neurotransmitter dopamin.
Ada hal yang menarik disini, secara alami, dopamin akan diproduksi apabila kita merasa senang, gembira, atau memiliki suatu harapan akan adanya hal baik yang dapat terjadi di masa depan. Dikonsumsinya placebo menyebabkan pasien akan berharap penyakitnya akan membaik sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan produksi neurotransmitter dopamin tersebut.
Penyakit lain yang dapat diobati dengan placebo diantaranya adalah penyakit ringan seperti migrain (yang ironisnya obat - obatan “betulan” tidak memiliki efektifitas yang signifikan dibandingkan dengan placebo), maupun nyeri ringan lainnya.
Sejauh yang saya tahu, seharusnya placebo tidak akan berpengaruh kepada penyakit yang melibatkan makhluk hidup, seperti virus, infeksi bakteri, maupun parasit lain seperti cacing maupun protozoa.
Penyakit lain yang tidak dapat atau tidak efektif diobati dengan placebo adalah penyakit kronis, penyakit berat, maupun penyakit yang pengobatannya melibatkan aktivasi suatu reseptor maupun suatu mekanisme hormonal, seperti kolesterol, asma, hipertensi, diabetes, benign prostate hyperplasia, dan lain sebagainya.
Terima kasih, apabila saya mendapatkan informasi atau rujukan lain yang relevan saya akan update jawaban ini agar lebih baik.

No comments:

Post a Comment