Saturday, March 30, 2019

Bagaimana jika obat racikan yang diberikan pada anak dimuntahkan? Apakah obat tersebut perlu diberikan lagi atau tidak?

Disclaimer
Jawaban ini hanyalah diperuntukkan sebagai pengetahuan umum dan tidak bertujuan untuk digunakan sebagai informasi medis, silakan berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter atau apoteker kepercayaan anda.

Diperlukan atau tidak diperlukannya suatu kegiatan pemberian kembali (retaking) obat akibat pasien muntah tergantung kepada banyak faktor, seperti penyakit yang diderita pasien, gejala yang dialami, indeks terapi obat, bentuk sediaan obat (kapsul, serbuk, tablet, suspensi, sirup, maupun sistem extended/sustained release), kecepatan disolusi (pelarutan) obat, dan sebagainya, wadaw banyak sekali [ •́‸ •̀ ]


Parameter farmakokinetika tiap obat itu berbeda antara satu dengan yang lainnya, oleh karena itu, penarikan kesimpulan apakah obat harus diberikan lagi atau tidak akan tergantung dari obat apa yang dimuntahkan kembali itu.
Untuk yang kebetulan belum mengetahuinya, farmakokinetika merupakan salah satu cabang ilmu farmasi yang mempelajari mengenai nasib obat didalam tubuh manusia, mulai dari proses penyerapan (absorpsi), distribusi didalam tubuh, metabolisme obat, hingga keluarnya obat tersebut dari tubuh (ekskresi).
Tahapan absorpsi merupakan fase yang paling mempengaruhi, apakah suatu obat perlu dikonsumsi lagi atau tidak setelah dimuntahkan, karena pada tahap ini terjadi perpindahan molekul obat dari sediaan menuju plasma darah.
Jika obat dimuntahkan sebelum obat tersebut sempat terabsorpsi, maka kadar obat yang dalam plasma akan berada pada kadar sub terapi, sehingga efektivitas pengobatan akan menurun atau tidak berefek sama sekali.
Berdasarkan berbagai sumber, kecepatan pengosongan lambung anak - anak umumnya adalah 100 menit, akan terdapat variasi nilai antara seorang anak dengan anak yang lain.
Mengesampingkan pengaruh dari kecepatan disolusi, sifat fisikokimia obat yang mempengaruhi absorption rate, dan sebagainya, kita bisa sedikit menarik kesimpulan.
Oh ya, hal ini hanya berlaku bagi obat dalam bentuk sediaan padat, obat dalam bentuk cairan akan langsung terabsorpsi secara cepat tanpa perlu melalui tahapan pelarutan/disolusi.
  • Jika anak muntah kurang dari 0 - 15 menit setelah mengkonsumsi obat, dan terdapat fragmen dari obat yang dikonsumsi seperti patahan tablet, atau warna serbuk puyer, maka obat harus diminum kembali.
  • Apabila muntah terjadi setelah lebih dari 60 menit, jangan memberikan kembali obat kepada anak, karena sebagian besar obat telah diabsorpsi atau dialirkan menuju usus halus.
  • Jika muntah terjadi pada rentang waktu 15 - 60 menit, hanya berikan obat jika manfaat yang ditimbulkannya lebih besar dibandingkan dengan resiko yang mungkin ditimbulkannya.
Tentunya kesimpulan akan hal ini dapat sangat bervariasi, tergantung obat yang anda konsumsi, solusi yang paling tepat adalah tanyakan kepada dokter kepercayaan anda.
Sebagai contoh betapa membingungkannya hal ini, pada lembar informasi medis mengenai Zithromax, salah satu antibiotik yang diproduksi oleh perusahaan kami (gaya euy) mencantumkan bahwa dosis aman yang diperlukan untuk diberikan setelah pasien muntah, belum dapat ditentukan.
The safety of re-dosing azithromycin in pediatric patients who vomit after receiving 30 mg/kg as a single dose has not been established. In clinical studies involving 487 patients with acute otitis media given a single 30 mg/kg dose of azithromycin, 8 patients who vomited within 30 minutes of dosing were re-dosed at the same total dose.
Akan tetapi, dalam suatu studi klinik yang dilakukan oleh Pfizer, beberapa pasien yang muntah kurang dari sama dengan 30 menit diberikan kembali Zithromax dengan dosis yang sama.
Kan, bingung kan? tiap obat bisa berbeda - beda loh.

Jadi setelah saya ajak muter - muter kesana kemari dengan jawaban ini, kesimpulannya adalaaaaaah …..
Tanya pada ahlinya hahahahaha
Konsultasikan kepada dokter atau apoteker klinis kepercayaan anda, jelaskan obat apa saja yang telah dikonsumsi dan dimuntahkan oleh anak beserta kronologis lengkapnya, saya yakin mereka dapat memberikan jawaban yang tepat.
Q : Kan masnya apoteker? payah nih, kok engga bisa jawab.
Saya cuma tukang elap masin cetak tablet ヽ( `д´*)ノpuas anda? puas?

No comments:

Post a Comment