Deksametason adalah suatu hormon kortikosteroid sintetis yang powerfull dalam mempengaruhi berbagai mekanisme biologis, sehingga peresepannya selalu dimulai dalam jumlah kecil. Penghentian kortikosteroid juga tidak boleh dilakukan seketika, dokter biasanya akan menurunkan dosis secara bertahap.
Percaya deh sama saya, JANGAN mengkonsumsi deksametason maupun obat kortikosteroid oral asal - asalan tanpa rekomendasi dokter, seperti untuk mengobati radang kerongkongan ringan karena flu, pasti sembuh lha, wong overkill. :(
Pengecualian ada pada sediaan topikal lokal karena tidak berefek sistemik, seperti salep kortikosteroid, yang merupakan obat wajib apotek dan dapat diberikan tanpa resep dokter dalam jumlah tertentu oleh Apoteker.
Contoh kegunaan kortikosteroid, adalah untuk meringankan peradangan dan menekan sistem imun yang bekerja terlalu kuat sehingga menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Beberapa efek samping penggunaan kortikosteroid sistemik (oral, inhalasi, dsb) diantaranya :
- Pengeroposan tulang, dengan menghambat penyerapan kalsium pada saluran cerna dan meningkatkan proses penyerapan kembali mineral pada tulang. Peresepan umumnya disertai dengan suplemen vitamin D maupun obat golongan bifosfonat.
- Diabetes, dengan mekanisme yang belum jelas, hipotesis sementara adalah dengan meningkatkan proses pembentukan glukosa pada liver.
- Cushing syndrome, berupa sepaket kelainan, meliputi penumpukan lemak yang menyebabkan wajah membulat, gangguan kognitif dan perubahan perilaku, sampai disfungsi ereksi (yang tidak dapat ditangani dengan Viagra, Ha!).
Selain itu, masih banyak lagi efek samping kortikosteroid, seperti meningkatkan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah, kelemahan otot (miopati), mudah terkena infeksi (akibat penekanan sistem imun), penyakit saluran pencernaan seperti tukak dan sebagainya.
Semoga cerita ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.
Catatan Kaki
No comments:
Post a Comment