Thursday, March 28, 2019

Apakah benar alkohol meningkatkan kemungkinan terjadinya kram?

Alkohol meningkatkan kemungkinan terjadinya kram melalui berbagai mekanisme yang rumit dan tidak berdiri sendiri, salah satunya adalah dengan menyebabkan alcoholic myopathy apabila dikonsumsi dalam dosis tinggi. [1]
Pada penderita miopati, serabut otot tidak berfungsi normal, menyebabkan kelumpuhan maupun kekakuan yang menyebabkan keram otot.
Otot tersusun dari protein. Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menghambat proses pembentukan protein dan mempercepat proses degradasi protein, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan otot. [2]

Teori lain yang mendukung mengapa alkohol dapat menyebabkan keram disusun atas dasar bahwa alkohol dapat menghambat produksi hormon vasopressin [3] (hormon anti diuretik), yang diproduksi oleh kelenjar pituitari[4]

Fungsi hormon ini adalah untuk mengatur proses penyerapan kembali air dan elektrolit pada tubulus ginjal.
Berkurangnya kadar hormon ini menyebabkan peningkatan produksi urindan pembuangan elektrolit bersama urin.
Hal ini menyebabkan dehidrasi yang merupakan salah satu faktor terjadinya keram otot, tetapi bagaimana mekanisme yang terjadi masih belum jelas[5]
Berbagai penelitian yang mencoba menjelaskan mekanisme ini belum dapat menghasilkan kesimpulan.
Selama ini dipercaya bahwa dehidrasi menyebabkan penumpukan asam laktat [6] (suatu produk samping proses metabolisme) sebagai penyebab terjadinya keram otot, tetapi hal ini masih diperdebatkan. [7]
Selain itu, terdapat suatu hipotesis bahwa kehilangan ion natrium, kalium, dan magnesium yang disebabkan oleh dehidrasi dapat meningkatkan resiko keram otot, sayangnya hal ini juga belum dapat dibuktikan.
Catatan Kaki

No comments:

Post a Comment