Perkenalkan, nama saya adalah Arga Wahyu Hidayat, S.Farm, Apt. dan saya adalah seorang Apoteker dari Universitas Indonesia. Selamat datang di blog sederhana saya yang berisi random note dari segala macam hal yang ditanyakan oleh orang - orang di sekitar saya.
Ya, saya adalah seorang Apoteker, sudah kenal dengan kami? : )
Kami adalah bagian dari tenaga kesehatan, bersama dengan dokter dan perawat, jika diibaratkan dalam situasi peperangan, dokter adalah penembak jitunya, sementara kami adalah yang menyiapkan pelurunya. Kami adalah profesi yang mempelajari berbagai aspek mengenai obat dan segala hal yang terkait, termasuk diantaranya adalah seni dalam meracik obat (Art of Drug Compounding).
Untuk mendapatkan gelar S.Farm.,Apt (di beberapa fakultas masih tercantum S.Si., Apt tergantung dimana departemen farmasi bernaung) secara normal kami membutuhkan waktu selama 5 tahun, 4 tahun S-1 Farmasi ditambah 1 tahun program pendidikan profesi Apoteker.
Sebenarnya kami dapat berada dimana saja, ya seperti lalat yang selalu ada disekitar makanan, jika ada obat, disana kami ada.
Pertama, sesuai dengan namanya, Apoteker merupakan penanggung jawab apotek yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur dan mengkoordinasikan segala sumber daya dalam apotek, seperti pengadaan obat, penyimpanan obat, penyerahan obat disertai konseling kepada pasien, hingga merumuskan dan memonitor pelaksanaan standar pelayanan apotek serta membuat laporan penyaluran narkotika dan psikotropika ke pihak terkait.
Jika anda ke apotek, dan hendak bertanya mengenai obat, tanya apotekernya, jika apoteker tidak bisa ditemui atau tidak berada di tempat, saya sarankan jangan kembali lagi ke apotek tersebut, tidak ada apoteker tidak ada pelayanan (TATAP).
Jika anda ke apotek, dan hendak bertanya mengenai obat, tanya apotekernya, jika apoteker tidak bisa ditemui atau tidak berada di tempat, saya sarankan jangan kembali lagi ke apotek tersebut, tidak ada apoteker tidak ada pelayanan (TATAP).
Kedua, kami dapat ditemui di bidang farmasi klinis seperti di rumah sakit maupun klinik. Tugas kami di bidang ini adalah mendampingi dan memberikan saran kepada dokter untuk memutuskan regimen terapi yang akan diterima oleh pasien, karena sangat penting untuk memastikan bahwa obat yang sampai pada tubuh pasien berada dalam rentang terapeutik untuk mencapai efek yang diinginkan, jika dosis terlalu rendah maka obat tidak akan menimbulkan efek, sedangkan jika dosis terlalu tinggi maka obat akan menjadi racun bagi pasien. Seorang apoteker klinis juga dapat memberikan informasi mengenai interaksi obat yang mungkin terjadi serta memberikan saran bentuk sediaan terbaik yang dapat diterima sesuai dengan situasi dan kondisi pasien.
Ketiga adalah bidang Farmasi Industri. Ada banyak posisi yang membutuhkan peranan apoteker di Industri Farmasi, diantaranya adalah departemen penelitian dan pengembangan, dimana apoteker mempelajari sifat fisikokimia bahan aktif obat dan bahan tambahan, mencari metode pembuatan yang paling sesuai, dan merumuskan formula terbaik yang paling ekonomis untuk menjamin bahan aktif obat dapat didistribusikan dalam tubuh seluas luasnya.
Departemen selanjutnya yang membutuhkan apoteker adalah produksi dimana dilakukan peningkatan skala produksi dari skala pilot menjadi batch/lot besar, pada tahapan ini peranan apoteker adalah sebagai penjamin bahwa seluruh tahapan pembuatan obat sesuai dengan kaidah cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
Obat yang diproduksi kemudian akan dicek oleh departemen pengawasan mutu untuk menjamin stabilitas, efektivitas, keamanan dan aseptabilitas dari sediaan obat. Setelah semuanya memenuhi persyaratan, departemen pemastian mutu kemudian akan meluluskan obat yang telah diproduksi untuk sampai ke tangan pasien dan konsumen. Keberadaan Apoteker di Industri Farmasi memastikan bahwa obat yang anda terima terjamin kualitas, khasiat, serta keamanannya.
Departemen selanjutnya yang membutuhkan apoteker adalah produksi dimana dilakukan peningkatan skala produksi dari skala pilot menjadi batch/lot besar, pada tahapan ini peranan apoteker adalah sebagai penjamin bahwa seluruh tahapan pembuatan obat sesuai dengan kaidah cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
Obat yang diproduksi kemudian akan dicek oleh departemen pengawasan mutu untuk menjamin stabilitas, efektivitas, keamanan dan aseptabilitas dari sediaan obat. Setelah semuanya memenuhi persyaratan, departemen pemastian mutu kemudian akan meluluskan obat yang telah diproduksi untuk sampai ke tangan pasien dan konsumen. Keberadaan Apoteker di Industri Farmasi memastikan bahwa obat yang anda terima terjamin kualitas, khasiat, serta keamanannya.
Keempat adalah bidang distribusi farmasi, Apoteker yang bertugas di pedagang besar farmasi memiliki peranan sebagai seorang penanggung jawab yang memastikan bahwa semua proses penyimpanan dan pengangkutan obat dilaksanakan dengan kondisi, suhu, dan kelembaban sesuai dengan sifat dari obat tersebut. Apoteker penanggung jawab pedagang besar farmasi juga harus memastikan bahwa obat tidak didistribusikan ke tangan yang salah, apalagi obat jenis narkotika maupun psikotropika.
Apoteker juga dapat menjadi tenaga pendidik seperti dosen maupun sebagai peneliti dalam dunia kefarmasian. Apoteker dapat melakukan riset obat baru maupun reformulasi obat obat yang sudah habis masa paten nya (me too) dan aspek-aspek yang berkaitan dengannya.
Seorang apoteker dituntut untuk menjadi Jack of All Trade yang menguasai segala aspek mengenai obat. Sulitkah menjadi seorang Apoteker? Ya, tetapi semua kesulitan akan terbayarkan jika membayangkan betapa peranan kami dapat menciptakan senyum di wajah pasien yang sembuh karena obat yang kami buat, kami distribusikan dan kami berikan. Jika anda bingung untuk memutuskan obat yang anda butuhkan, silahkan tanya kepada kami, apakah kami adalah seorang Apoteker industri, Apoteker peneliti ataupun Apoteker klinis dan komunitas, selama kami berani menyebut diri kami seorang Apoteker, anda bisa berkonsultasi dengan kami.
Terima kasih, salam kenal dari Apoteker.
No comments:
Post a Comment